Rabu, 28 September 2011

Expectation and response toward others

Dyah Ayu Setyani


Menurut pemahaman yang saya miliki, Humanistic Study adalah salah satu mata kuliah dimana akan membantu siswa untuk memahami tentan sociocultural. Dari hal tersebut saya simpulkan bahwa materi ini akan membahas secara lanjut mengenai adanya perbedaan agama, budaya, kebiasaan masyarakat dan pasti masih ada beberapa hal lagi yang terkait dengan materi tersebut.
Melalui mata kuliah Humanistic Study ini, saya memiliki beberapa harapan yang semoga saja bisa saya capai dengan baik. Pertama, saya  inign menjadi seseorang yang bisa terbuka terhadap diri sendiri dan orang lain. Mengapa ini menjadi harapan pertama saya? Hal ini karena sampai saat ini saya masih menjadi orang yang tidak bisa terbuka dengan orang lain, baik itu keluarga maupun teman-teman saya. Kedua, saya sangat ingin bisa memahami apa itu perbedaan yang sebenarnya dan bagaimana cara saya bisa menyikapi perbedaan tersebut sehingga saya bisa hidup damai dengan orang lain yang ada di sekitar saya. Ketiga yaitu saya sangat ingin sekali dengan adanya mata kuliah Humanistic Study ini semakin mempererat tali persaudaraan antar orang-orang yang memiliki perbedaan, bukan malah menjadi pemecah persaudaraan. Dan yang terakhir, saya harap melalui Humanistic Study ini, saya atau pun yang lain bisa menjadi orang yang lebih bijak dalam menyikapi perbedaan, hal ini karena tak semua orang bisa dengan lapang dada menyikapinya.
Ketika seseorang bertanya pada saya, “Bagaimana respon kamu terhadap orang lain?” Maka saya hanya akan menjawab, “ Selama orang tersebut tidak mengganggu saya, maka saya juga tidak akan mengganggu dia.”
Namun jika ada yang bertanya “Bagaimana respon saya terhadap perbedaan?” pasti akan saya jawab, “biasa-biasa saja, toh setiap orang memang berbeda.” Kalau dipikir-pikir kenapa saya menanggapi santai dengan adanya perbedaan, hal ini karena saya lulus dari sekolah menengah atas yang memiliki segala macam perbedaan di dalamnya, terkecuali perbedaan budaya karena semua siswa berasal dari Jawa. Namun ketika saya memasuki STKIP Kebangkitan Nasiona - Sampoerna School of Education (SSE) maka jawaban saya berbanding terbalik, bisa saja mencapai 1000. Perbedaan yang saya terima didalamnya terlalu complicated buat saya walaun pun saya rasa hal tersebut hampir sama dengan apa yang saya alami di sekolah dulu.
Perbedaan yang menurut saya begitu complicated ini berasal dari adanya perbedaan suku, agama, kebiasaan, budaya, sikap, dan masih banyak lagi yang belum saya pahami sampai saat ini. Mungkin perbedaan yang terlalu signifikan inilah yang membuat saya bimbang. Maksud saya dengan bimbang ini yaitu apakah saya benar-benar bisa dengan bijak menerima perbedaan yang sangat amazing buat saya ini. Dan saya rasa karena belum terbiasa dengan jumlah perbedaan yang terlalu banyak inilah maka saya sampai saat ini masih mencari dimana letak kesalahan yang terjadi pada diri saya.

Selasa, 27 September 2011

Think How to Think - Today

I just have one sentence today.

"not only to sing the songs, but songs that have messages that need a singer to convey to his audience."